Selasa, 03 Februari 2009

Media Alternatif Kultur Jaringan Tanaman

Membuat Media Kultur Jaringan Sendiri

KULTUR jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas). Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat sama atau seragam dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazim diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek. Menurut Mulyadi, Kepala Lab Kultur Jaringan Fakultas Pertanian UGM ada berbagai jenis media yang digunakan untuk perbanyakan anggrek. Seperti Media tomat, pisang, touge, kentang dan media MS (Murashige and Skoog).
Media ini berguna untuk tempat tumbuh dan menyediakan unsure hara, mineral, asam amino, zat pengatur tumbuh yang dibutuhkan bahan tanam (biji, akar, jaringan tumbuh tanaman) untuk tumbuh. Bahan tanam yang digunakan untuk perbanyakan anggrek adalah biji anggrek.“Keuntungan menggunakan tomat dan pisang untuk media adalah harganya murah, dan didalam tomat dan pisang terkandung zat kimia yang komplit, yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh”, tutur Kusman koordiantor lab kultur jaringan fakultas Pertanian UGM.Langkah-langkah pembuatan media agar-agar dari tomat dan pisang menurut Dessy, salah satu asisten di lab itu: pertama-tama tomat atau pisang sebanyak 150 gram atau 2 buah (untuk 1 liter agar) di blender. Pada proses memblender ditambah air murni (aquades) atau air kelapa sebanyak 150-200 gram. Hasil blender kemudian disaring untuk diambil sarinya. Cara lain bila tidak punya blender, tomat dipotong-potong kemudian potongan itu direbus dan air rebusan itu disaring.
Air saringan (sari tomat atau pisang) ditambah zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti growmore, Hyponex, gandasil sebanyak 2 ml. fungsi ZPT untuk merangsang pertumbuhan bahan tanaman. Kemudian diaduk dan ditambah gula pasir sebanyak 30 gr yang berfungsi sebagai energi bagi bahan tanam. Diaduk sampai halus dan ditambah air murni (aquades) sampai volume 1 lt. Di campur agar-agar yang ada dipasaran seperti Swallow Globe yang berwarna putih sebanyak 8-12 gr.
Dipanasi sampai mendidih kemudian dituang ke botol saus atau botol selai. Bila menggunakan botol selai posisi botol tetap tegak, tapi bila botol saus atau botol air mineral posisinya tidur. Menurut Dessy media pisang berwarna coklat tua sedangkan tomat merah bening atau kuning.
Kemudian ditutup dan dilakukan sterilisasi, dengan alat sterilisasi (autoklaf ) bila tidak ada bisa menggunakan dandang atau soblok. Tunggu sampai air di dandang mendidih, botol dimasukkan selama 20 menit. Setelah itu botol dikeluarkan kemudian didinginkan dan media siap ditanami bahan tanam. Untuk mengetahui ada kontaminasi bakteri atau jamur tidak agar-agar didiamkan selama 3-5 hari. 1 lt media yang dibuat bisa menjadi 33-40 botol media, yang berisi 25-30 ml. Waktu yang diperlukan sampai anggrek siap tanam ± 6 bulan.
Kusman menambahkan selain kultur jaringan berbagai jenis anggrek seperti angrek Phaleonopsis (bulan), Dendrobium, Gramatophylum (anggrek macan), Vanda (anggrek tanah) dan Paiopedillum (anggrek Kantung). Lab kultur pernah digunakan untuk penelitian kultur jaringan tembakau, pisang, tebu, kentang, wortel, bawang merah dan bawang putih, Aglaonema (Sri rejeki), serta beberapa jenis tanaman hias daun. (Sri Wahyuningsih)
oh ya, buat semuanya...
nantikan hasil penelitianku (skipsi aku), saat ini sedang aku garap untuk waktu Februari hingga Mei 2009 yang berjudul "upaya penemuan media kultur jaringan krisan dari pupuk majemuk komplek " Mohon doanya aja.